Navigation

Kasih Mengalahkan Segalanya

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. 
Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. (1 (Korintus 13:6).

Mungkin diantara kita pasti pernah berhadapan dengan pelanggan yang rewel. Atau berhadapan dengan orang-orang yang mau menang sendiri, tidak mau kalah, egois, dan tidak mau mendengarkan omongan.

Konon dalam sebuah cerita, hiduplah seorang jenderal yang sangat pintar. Ia menguasai sistem pemerintahan, tata negara, sastra, dan seni. Ia dipercaya oleh raja untuk menyerang sebuah daerah. Kemudian berangkatlah ia beserta pasukannya. Sebelum menyerang, ia memakai sebuah cara dan metode intimidasi terhadap warga di daerah yang akan diserang. Ia menebar teror dengan tujuan agar mereka takut dan menyerah. Namun tidak demikian yang terjadi, perkiraannya meleset. Semakin ia menjalankan strategi kekerasan itu, penduduk tersebut semakin bersatu padu dan bahkan menyerang balik pasukan jenderal tersebut.

Pasukan jenderal yang gagah perkasa tersebut dipukul mundur. Padahal secara logika, mereka mampu mengalahkan daerah tersebut. Kemudian sang jenderal kembali dan raja memanggilnya. Ia diminta menjelaskan penyebab kekalahan pasukannya. Dan diketahuilah bahwa intimidasi dan kekerasanlah yang menjadi penyebab kekalahan mereka. Lalu raja memerintahkan untuk menyerang kembali, tapi kali ini tanpa teror dan tanpa kekerasan. Dan penyerangan mereka berhasil, penduduk itu takluk dan daerah tersebut berhasil direbut.

Tuhan Yesus mengajar dengan kasih. Dan di dalam kasih itu ada kekuatan yang besar. Kasih adalah senjata ampuh yang dapat menaklukkan kekerasan dan dapat membebaskan kita dari segala kejahatan. Dan ini telah terbukti, kejahatan manusia ditutupi oleh Kasih Allah yang besar. Kasih itu jugalah yang mendorong Anak Allah meninggalkan tahta sorga dan menghampiri kita yang berdosa.

Kasih dapat membuat kita berlapang dada, sekalipun ada perlakuan yang tidak menyenangkan dan bahkan menyakiti perasaan kita. Bagaimana cara paling efektif menghadapi orang lain yang menyakiti hati kita atau orang-orang "bermulut tajam"? Hanya satu cara menaklukkan mereka, perlakukan mereka dengan kasih. Kelembutan kasih menaklukkan segala kejahatan. Menaklukkan dengan kasih bukan berarti tidak tulus. Dan hendaklah kasih itu jangan pura-pura. (Roma 12:9). 

Yang kita "taklukkan" bukanlah orangnya, tapi rasa marah dan benci yang ada pada diri kita dan orang lain yang menyakiti kita. Jika kita mau melakukan perintah untuk mengasihi ini, Tuhan juga akan berperkara dengan hati orang itu.

BAHASA KASIH ADALAH BAHASA 
YANG SANGGUP MENEMBUS SEGALA TEMBOK EMOSI.

Sumber : http://yesmaya.blogspot.com/
Share
Sponsor a Child in Jesus Name with Compassion

Unknown

Blog ini berisi Renungan dan berbagai Artikel juga dokumentasi kegiatan
Remaja GMIM solafide Perkamil

Post A Comment:

0 comments: