Navigation

PERTOLONGANKU IALAH DARI TUHAN



Mazmur 121:1-2  Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?  Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.

Seringkali kita menganggap bahwa pertolongan dapat diperoleh dari kekuatan lain yang berada di gunung-gunung, di lembah-lembah,  di bukit-bukit, di batu-batu besar, di gua-gua, di pohon-pohon besar yang dianggap angker dan dihuni oleh makhluk halus. Kita memberikan persembahan berupa sesajen dan yang lainnya dengan harapan akan diberikan jalan keluar dari setiap permasalahan yang ada. Kita mengharapkan suatu hal dapat diberikan kekuatan dan kekayaan dengan jalan pintas. Kita menganggap dengan jalan seperti itulah pertolongan akan datang menghampiri.

Namun berbeda dengan pandangan Daud. Daud yang sudah jatuh bangun bersama dengan Tuhan dan sudah mengenal kasih karunia Tuhan melihat bahwa pertolongan yang diperolehnya hanya ada di dalam Tuhan. Ketika menghadapi masalah besar karena mau dibunuh, dia melihat bahwa tidak ada seorang pun yang dapat menolong dia. Pengalamannya hidup bersama dengan Tuhan, membuat dia memahami bahwa Tuhan selalu menyertai dan selalu menolong dia tepat pada waktunya. Tuhan selalu menjaga dan memelihara kehidupannya, baik ketika dalam bahaya ancaman musuh, ketika berperang, ketika anaknya berencana membunuh dia, maupun ketika dia jatuh dalam dosa perzinahan, Tuhan tidak membiarkan dia jatuh terjerembab. Dia menyadari bahwa pertolongan diperolehnya hanya dari Tuhan.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga dapat mengatakan bahwa pertolongan kita dari Tuhan? Atau sebaliknya, kita menghujat dan mencobai Tuhan karena merasa bahwa Tuhan tidak pernah menolong kita?  Ketika menghadapi masalah ekonomi rumah tangga, kita mengatakan kepada Tuhan:  “Dimanakah Engkau sehingga aku seperti ini?” Kita merasa tidak adil atas orang-orang yang tidak mengenal Tuhan dapat memiliki kekayaan melimpah sedangkan kita yang hidup bersama dengan Tuhan tidak  seperti itu. Kita merasa Tuhan jauh dan tidak pernah menjamah karena sakit penyakit yang tidak kunjung sembuh. Kita merasa tidak ada campur tangan Tuhan dalam karir pekerjaan yang belum meningkat juga. Kita merasa stres, takut, cemas, dan tidak punya pengharapan sama sekali serta tidak punya pegangan. Akhirnya keputusan yang diambil  menjadi salah dan beralih kepada kekuatan lain serta tidak lagi mengandalkan Tuhan. Karena cemas dan khawatir akan keselamatan jiwa, kita mengandalkan diri sendiri dan menggunakan jimat yang diperoleh dari dukun. Karena takut usaha tidak lancar, kita menggunakan penglaris untuk menggaet pelanggan. Karena takut tidak memperoleh teman hidup, kita menggunakan susuk untuk memikat lawan jenis. Karena tidak lagi punya pengharapan untuk sembuh, kita rela meminta kesembuhan kepada orang pintar, dan lain sebagainya. Ada begitu banyak hal yang membuat kita jauh dari pengharapan kepada Tuhan. Ada begitu banyak masalah yang membuat kita tidak mau mengatakan bahwa pertolongan kita bersumber dari Tuhan. Namun ketika saudara membaca renungan ini, ingatlah bahwa sesungguhnya pertolongan kita adalah bersumber dari Tuhan. Tidak ada kekuatan lain yang sanggup untuk menolong kita selain Yesus Kristus yang adalah Tuhan. Dia sanggup untuk mengatasi setiap masalah yang ada dalam kehidupan kita. Masalahnya adalah, apakah kita mau menjalani proses menuju kedewasaan iman yang tidak enak dan penuh tantangan seperti yang dialami Daud, sehingga ketika menghadapi masalah seberat apapun kita sanggup untuk mengatakan bahwa pertolongan kita adalah dari Tuhan? Mari kita renungkan bersama. Terpujilah nama Tuhan. Amin. (12092010)
Share
Sponsor a Child in Jesus Name with Compassion

Unknown

Blog ini berisi Renungan dan berbagai Artikel juga dokumentasi kegiatan
Remaja GMIM solafide Perkamil

Post A Comment:

0 comments: